Rabu, 18 Maret 2009

Kehidupan Hewan!

Hewan

Hewan
Rentang fosil: Ediacaran - Sekarang
Dari kiri ke kanan mulai dari atas-kiri: Kodok Pohon Hijau Australia, Burung Hantu Tawny, Harimau Siberia, Laba-laba kebun Eropa, Keong badan bening, Kura-kura laur hijau, Lebah soliter, Arwana Asia, Macaque Barbaria, Hiu gergaji dan kupu-kupu Marbled Putih.

Hewan atau binatang atau margasatwa atau satwa saja adalah :

organisme yangdiklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau Metazoa, adalah salah satu dari berbagaimakhluk hidup yang terdapat di alam semesta. Hewan dapat terdiri dari satu sel (uniselular) atau pun banyak sel (multiselular).

Para ilmuwan mengklasifikasikan hewan kepada dua kelompok besar, yaitu hewan bertulang belakang dan hewan tanpa tulang belakang.

Hewan juga diklasifikasikan menurut makanan mereka.

Contoh hewan yang terdapat di dunia:

  1. Anjing
  2. Kucing
  3. Kadal
  4. Kodok
  5. Ikan
  6. Cacing
  7. Burung Hantu

]

Kuodok Gedhe

Namanya Goliath Frog (Conraua goliath). Habitatnya di Sungai Benito, Cameroon , Afrika Barat (dekat Gabon ). Panjangnya bisa mencapai 33 cm (tanpa kaki yang dipanjangkan) dan beratnya bisa mencapai 3,3 kg. Kalau sedang duduk akan terlihat sebesar kucing. Anak-anak di Afrika tampaknya sudah akrab dan mungkin saja jadi binatang kesayangan dan peliharaan. Wow, di Indonesia binatang peliharaannya kucing atau anjing. Di Afrika binatang peliharaannnya katak raksasa.

Namun Jumlah mereka semakin berkurang, karena perusakan habitat dan kebanyakan dari mereka di awetkan untuk menjadi hiasan atau tukar menukar hewan peliharaan. Sekitar 300 goliath, di ekspor ke luar negeri setiap tahunnya.

Nama Ilmiah : Conraua goliath
Umur Hidup : 15 tahun
Makanan : Kalajengking, Serangga, Kodok yang lebih kecil

Selasa, 17 Maret 2009

Badak bercula Satu!

     Badak Jawa


Badak Jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota familiRhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak India dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak India dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak Hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.

Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "Badak Jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di pulau Jawa saja, tapi di seluruhNusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi.[4] Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau JawaIndonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat TienVietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak Jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap.[4] Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan.[5] Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak Jawa masih berada pada resiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak Jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah.[6] Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak.[6]Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun diGunung SalakJawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa.[6]

Badak Jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak Jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok terkadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak Jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.


       Penyebaran dan habitat


Perkiraan yang paling optimistis memperkirakan bahwa lebih sedikit dari 100 badak Jawa masih ada di alam bebas. Mereka dianggap sebagai mamalia yang paling terancam; walaupun masih terdapat badak Sumatra yang tempat hidupnya tidak dilindungi seperti badak Jawa, dan beberapa pelindung alam menganggap mereka memiliki resiko yang lebih besar. Badak Jawa diketahui masih hidup di dua tempat,Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa dan Taman Nasional Cat Tien yang terletak sekitar 150 km sebelah utara Kota Ho Chi Minh.[9][20]

Binatang ini pernah menyebar dari Assam dan Benggala (tempat tinggal mereka akan saling melengkapi antara badak Sumatra dan India di tempat tersebut[13]) ke arah timur sampai MyanmarThailandKamboja,LaosVietnam, dan ke arah selatan di semenanjung Malaya, serta pulau SumatraJawa danKalimantan.[21] Badak Jawa hidup di hutan hujan dataran rendah, rumput tinggi dan tempat tidur alang-alang yang banyak dengan sungai, dataran banjir besar atau daerah basah dengan banyak kubangan lumpur. Walaupun dalam sejarah badak Jawa menyukai daerah rendah, subspesies di Vietnam terdorong menuju tanah yang lebih tinggi (diatas 2.000 m), yang disebabkan oleh gangguan dan perburuan oleh manusia.[11]

Tempat hidup badak Jawa telah menyusut selama 3.000 tahun terakhir, dimulai sekitar tahun 1000 SM, tempat hidup di utara badak ini meluas ke Tongkok, tetapi mulai bergerak ke selatan secara kasar pada 0.5 km per tahun karena penetap manusia meningkat di daerah itu.[22] Badak ini mulai punah di India pada dekade awal abad ke-20.[13] Badak Jawa diburu sampai kepunahan di semenanjung Malaysia tahun 1932.[23]Pada akhir perang Vietnam, badak Vietnam dipercaya punah sepanjang tanah utama Asia. Pemburu lokal dan penebang hutan di Kambojamengklaim melihat badak jawa di Pegunungan Cardamom, tetapi survey pada daerah tersebut gagal menemukan bukti.[24] Populasi badak Jawa juga mungkin ada di pulau Kalimantan, walaupun spesimen tersebut mungkin merupakan badak Sumatra, populasi kecil yang masih hidup disana.[21]